Minggu, 04 Juli 2010

Proposal Konsep Doa Menurut Alquran

A.latar belakang masalah
al-Quran adalah kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat jibril, untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Dengan adanya al-quran menjadi sangat jelas yang harus ditempuh. Kitab suci itu merupakan pemisah antara yang halal dan yang haram antara yang sah dan bathil, kandungannya penuh dengan penawar yang menyembuhkan hati dan jiwa yang sakit.
Dalam kehidupan ini setiap insan pasti memerlukan bantuan kepada yang lainnya, tak ada seorang pun yang tidak membutuhkan orang lain, sebagai makhluk sosial manusia saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya dan ini merupakan fitrah manusia untuk memohon pertolongan kepada orang yang lebih berkuasa, atau kepada orang yang kaya, atau kepada orang yang memiliki kekuasaan ; apabila berada dalam kesulitan yang tidak dapat diatasi sendiri.
Kehidupan didunia selalu diwarnai dengan suka duka, tangis dan tawa, serta bahagia dan derita, kehidupan tidaklah selalu mulus. Ada rintangan dan arah ditiap ritmen kehidupan. Semua manusia melewati itu semua, bahkan para Rasul yang mulia sangatlah berat cobaan dan tanggung jawab, serta beban yang dipikulnya membawa risalah Ilahi pada umatnya yang tidak sedikit diantaranya mencemooh dan ingin mencelakakan.
Namun sebagai seorang Muslim dan Mukmin, tidaklah pantas berputus asa dalam kehidupan dunia yang fana ini ketika dicoba dengan kesukaran dan kesempitan. Allah yang Maha Rahman telah memerintahkan kita agar kita senantiasa berdoa, meminta pada Dzat yang melapangkan segala urusan, karena doa adalah ibadah, yang pada pelaksanaannya kita akan mengingat pada Allah dan akan semakin mendekatkan kita pada-Nya.
Makna dan pentingnya doa memang diisyaratkan oleh hadits Nabi yang menegaskan bahwa doa itu adalah mukhkh al-ibadat (benak atau otak ibadat). Penegasan itu mengandung arti bahwa doa itu unsur yang paling esensial, dalam ibadah dan agama. Doa harus menjadi unsure yang mengerakkan segala macam bentuk ketaatan atau ibadah kepada Tuhan termasuk bekerja keras dengan penuh perhitungan agar harapan yang terkandung doa itu tercapai.

Namun doa-doa tanpa disertai upaya dan usaha, tidak dapat dibenarkan, seperti halnya tidak dapat dibenarkan sikap tawakkal tanpa ikhtiar.
Yang lebih menggembirakan bahwa Allah menjamin doa kita akan dikabulkan. Namun itu semua melalui sebuah proses karena doa jika tidak diimbangi dengan usaha, maka sama halnya dengan omong kosong.
واذ اسالك عبادى عنى فإنى قريب اجيب دعوة الداع إذادعا ن فليستجبوا لى وليؤمنوا بى لعلهم يرشدون


Bila hamba-hambaku bertanya tentang Aku, maka aku dekat ; aku perkenankan doa sipendoa jika ia berdoa kepadaku, maka hendaklah mereka memenuhi segala perintahku dan percaya kepadaku, mudah-mudahan mereka bersikap benar.
Allah juga memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda. Diantaranya ada waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak ada perbedaan. Bagi setiap Muslim seharusnya memanfaatkan waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan.
Banyak kenyataan yang kita saksikan dalam masyarakat mukmin, bahwa seseorang baru berdoa kepada Allah, karena ia mendapat kesusahan. Tetapi begitu ia terlepas dari kesusahan itu, ia melupakan Allah dan kembali bergelimbang dalam maksiat, angkara murka, dan durhaka kepada-Nya. Betapa banyak manusia yang mengaku muslim tidak memperlihatkan keberadaannya sabagai Muslim yang menyebut seruan Tuhannya dikala ia telah dikelilingi oleh kemewahan dunia. Atau orang Mukmin, Muslim yang tidak mampu lagi menarik garis tegas antara yang hak dan bathil, antara rezeki halal dengan rezeki yang syubhat .
Betapa susahnya hidup ini, sulit mencari nafkah yang halal,tak bercampur riba dan syubhat. Bahkan ada smentara orang yang dengan mudah mengacuhkan nilai-nilai interns agamanya, sudah sulit melepaskan dirinya dan persenyawaan antara barang halal dangan yang haram. Kadang-kadang dengan nada yang mendekati putus asa mereka berkata;”apalagi yang halal, mencari yang haram pun sukar”. Karena itu, hidupnay pun sudah tidak punya batas lagi, semua yang diraihnya, abik itu haram maupun syubhat.
Umat yang telah kehilangan kepribadian ; umat yang telah mengesampingkan tugas-tugas risalah yang dibebankan kepadanya, akan makin jauh dengan keberkahan. Pada saat ia mengumpulkan harta syubhat dan tidak sah secara mudah, akan mudahnya melupakan Allah, lalu mendurhakai Allah.
كلا إن الإنسان ليطغي أن رأه استغنى

Kondisi ini telah melemahkan umat Muslim dari segala kehidupan. Sebagian memang memperoleh “keberkahan” semantara, seraya melupakan hakikat dirinya sebagai Muslim yang mempunyai tugas meneruskan risalah. Dan keberkahan yang diperoleh sementara dengan jalan yang tidak lurus. Pada akhirnya menjerumuskan ke tepi kehinaan. Barulah ketika itu ia sadar. Lalu berdoa kepada Allah dan berjanji akan memberi respons terhadap semua perintahnya.
Dalam pengkajian masalah ini, penulis hanya mengemukakan beberapa ayat saja, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang ada pada penulis.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas masalah Do’a, yakni dari segi maknanya dan cara berdoa menurut Al-quran untuk itu, perlu dilakukan penelitian yang hasilnya akan dihimpun dalam sebuah skripsi yang berjudul “Konsep Doa menurut Al-quran”.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan terdahulu, maka permasalahannya yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana Konsep Doa Menurut Al-quran dengan sub masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Doa menurut Al-quran?
2. Bagaimana Doa dalam ruang lingkup Al-quran dan aplikasinya?
3. Bagaimana cara berdoa menurut Aal-quran?
C.Definisi Operasional
Untuk mempelajari dan menghindari kesalah pahaman sdalam penelitian ini, maka penulis mengemukakan batasan istilah yang perlu ditegaskan sebagai berikut :
Konsep artinya :pengertian, pendapat (paham).
Doa adalah penyejuk dan penawar hati yang duka, melepaskan belenggu derita yang dialami manusia semasa hidupnya. Doa adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah Swt dengan cara tertentu. Doa adalah ; memohon kepada Allah Swt untuk mendapatkan kebaikannya.
Konsep doa yang dimaksud adalah pengertian doa, doa dalam ruang lingkup Al-quran dan aplikasinya dan cara berdoa menurut Al-quran.
D.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan diatas, maka peneliti ini bertujuan untuk mengetahui :
1.hakikat doa menurut Al-quran.
2. Doa dalam ruang lingkup Al-quran dan Aplikasinya.
3. Cara berdoa menurut Al-quran.
E. Signifikasi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna :
1. Menambah khazanah keilmuan bagi pengembangan pemikiran terhadap tafsir Al-quran, khususnya mengenai penafsiran ayat-ayat yang berkenaan dengan bahagia.
2. Dengan mempelajari bahagia menurut Al-quran kita dapat mengambil hikmahnya, yakni menambah ketaatan dan keimanan dalam kehidupan sehari-hari.
F. Metode Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Penelitian ini bersifat (Library research). Dengan menjadikan bahan pustaka sebagai data penelitian. Konsep doa menurut Al-quran ditelusuri melalui ayat-ayat yang berkenaan dengan hal itu, karena berangkat dari satu tema bahasan, dalam kajian ini akan diterapkan metode tematik (maudhu’i) dengan ungkapan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, dengan langkah sebagai berikut :
a. Menetapkan konsep doa menurut Al-quran sebagai topic bahasan.
b. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut. Untuk menghimpun ayat-ayat tersebut digunakan di kitab Al-Mu’jam Li Al faz Al-quran Al-Karim.
c. Menyusun runtunan ayat sesuai dengan masa turunnya, untuk itu diperlukan daftar konversi kronologi surah, menurut urutan turunnya surah disertai dengan pengetahuan tentang asbabu An-Nuzul.
d. Memahami korelasi muhasabah ayat tersebut didalam surah masing-masing.
e. Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna (outline).
f. Melengkapi pembahasan dengan hadits-hadits yang relevan dengan pokok pembahasan.
g. Mempelajari ayat tersebut secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayat yang mempunyai kesamaan pengertian, atau mengkompromikan antara yang am’ dan yang kha’s, mutlaq, dan muqayyad, atau lahirnya bertentangan, sehingga kesemuanya bertemu dalam satumuara ; tanpa membedakan dan pemaksaan.
h. Menarik kesimpulan berupa rumusan dari pemahaman penulis terhadap ayat-ayat yang diteliti sebagai jawaban permasalahan yang diajukan.
2. Data dan Sumber data
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi :
a. sumber primer, yaitu berupa konsep bahagia yang berkenaan dengan masalah yang dikaji dalam Al-quran, yakni pada surah Al-Isra :52, Al-Mukmin :60, Al-Isra :111, Al-Baqarah :186, Al-Anbiya :88, Thaaha :46, Maryam:3-4, Al-Qalam :48, Al-A’raf, 180, Yunus :12, Al-Isra :24, Al-Baqarah :201, Fushilat :51, Al-Isra :11. Tafsir yang digunakan yakni tafsir Ibnu Katsir, tafsir Misbah, dan kitab tafsir yang lainnya.
b. Sumber sekunder, digali dari sumber-sumber yang memiliki keterkaitan dengan soalan yang dibahas.
3. Tekhnik pengelola dan Analisis Data.
Sesuai dengan jenis penelitian, maka tekhnik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah merujuk terlebih dahulu pada kitab Al-Mu’jam al-Mufahraz li alfaz. Al-quran Al-Karim karya Muhammad Fuad Abdul baqi setelah ayat-ayat yang diperlukan diperoleh, penulis akan mencermati terjemah tafsirnya kemudian menyusun berdasarkan urutan surah dalam bantuan konversi turunnya surah yang akan dilampirkan, selanjutnya dengan menganalisi ayat-ayat Al-quran sesuai dengan informasi yang didapat dalam kitab Al--Mu’jam al-Mufahraz li alfaz. Al-quran Al-Karim tersebut. Kemudian diteruskan dengan menganalisa terhadap beberapa literature yang berkaitan dengan pembahasan.
H. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam skripsi ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai Bab I yang berisi tentang latar belakang masalah, kemudian dibuat rumusan masalah, definisi operasional, tinjauan pustaka, tujuan peneliti, signifikasi penelitian, dan untuk menyelesaikan penelitian yang dikatagorikan metode penelitian serta diakhiri dengan sistematika penulisan.
Bab IIAnalisis terminology memuat konsep doa meliputi pengertian doa menurut bahasa, pengertian menurut istilah, dan anjuran berdoa dalam Al-quran.
Bab III konsep doa menurut Al-quran, meliputi hakikat doa menurut Al-quran, doa dalam ruang lingkup Al-quran dan aplikasainya.
Bab IV penutup bagian ini berisikan kesimpulan dan saran-saran.

Daftar Pustaka Sementara
Buwaethy Ahmad : Doa-doa keseharian dalam Al-quran dan Hadits ; Bina Rena Pariwara, Jakarta Selatan 2003.
Al-Husnayani Malikah Abu, Menghidupkan Malam, Ziyad Visi Media, Surakarta 2007
El Saha Ishom, Saiful Hadi, Sketsa Al-Quran, Lista Fariska Putra, Jakarta 2005
Tim Penyusun Kamus Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta ; Balai Pustaka, 1990
Jamrah, Surya, Metode Tafsir Maudhu’I, Jakarta ; Aja Grafindo Persada, 1994
Asghary Iba Basri, Solusi AL-Quran Tentang Problema Sosial, Politik, Budaya, Rineka Cipta ; Jakarta, cet. I, 1994
Tim Penyusun Kamus Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta ; Balai Pustaka, 1990),
Dewan Editor Ensiklopedi Al-Quran, Jakarta, Kharisma Ilmu, 2006, jilid 2, cet. 1.
Surya A.Jamrah, Metode Tafsir Maudhu’I, Jakarta ; Aja Grafindo Persada, 1994.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar